LAPORAN
PRATIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
“DIGITASI DAN EDIT”
Dibuat Oleh:
Gusti Afriani
(1201577/2012)
Dosen Pembimbing:
Hendry Frananda, M.Sc
Hendry Frananda, M.Sc
Geografi Non Kependidikan
Jurusan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2014
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. atas nikmat dan karunia.
Berkat rahmat tersebut akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pratikum
Sistem Informasi Geografi yang berjudul” DIGITASI DAN EDIT”.
Laporan ini merupakan salah satu tugas minguan untuk
menyelesaikan mata kuliah Pratikum
Sistem Informasi Geografi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan teman-teman, sehingga dengan bimbingan dan bantuan teman – teman
semua penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
Penulis
juga menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari kesalahan, selayaknya
penulis hanya manusia yang tak terlepas dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar dapat lebih sempurna dalam
pembuatan laporan dimasa yang akan datang.
Padang, September 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Sistem Informasi
Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan
menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
Secara umum pengertian SIG sebagai
berikut:
”
Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data
geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis ”.
Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan
selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada
dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan
sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah
dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.
SIG
mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu
di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data
yang akan diolah pada
SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya.
Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi,
kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari
sistem informasi lainnya.
Telah dijelaskan diawal bahwa SIG
adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri
dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan
perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang
benar dan sumberdaya manusia untuk
melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang
menentukan keberhasilan SIG.
1.2 Rumusan Masalah
2.
Apa yang
dengan Mendigit ?
3.
Bagaimana langkah – langkah mendigit?
1.3
Manfaat
Mengetahui mendigit itu
sendiri dalam Sig sehingga dengan mengetahui dan mengenal ArcGis, kita dapat
mengetahui kemudahan yang ada dalam Arcgis tersebut sehingga memudahkan kita
untuk melaksanakan memetakan suatu wilayah yang kita ingin kan.
BAB II
Landasan teory
2.1 Pengertian
Digitasi Peta
Digitasi
secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam
format digital.
Objek-objek
tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format
raster
pada sebuah
citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke dalam format digital melalui
digitasi.
Metode Digitasi
Proses
digitasi secara umum dibagi dalam dua macam:
1. Digitasi
menggunakan digitizer Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja
digitasi atau digitizer.
2. Digitasi onscreen di layar monitor Digitasi
onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah, tidak memerlukan
tambahan peralatan lain dan lebih mudah untuk dikoreksi bila terjadi kesalahan.
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format
digital yang dapat
disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala
peta yang dihasilkan.Format digital terdiri dari 2 macam :
1.
Raster
Merupakan format data dengan satuan pixel(resolusi/kerapatan) ditentukan
dalam satuan ppi (pixel per inch). Tipe format initidak bagus digunakan untuk
pembuatan peta digital, karena akan terjadi korupsi dataketika dilakukan
pembesaran atau pengecilan. Contoh format data raster :bitmap (seperti tiff,
targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG.
2.
Vektor
Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis
termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau
sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps
(postscrift). Sejalan dengan kemajuan teknologii komputer beserta perangkat
lunaknya, maka informasi pada peta telah diubah menjadisuatu bentuk data
digital yang siap dikelola.
Oleh karena itu, pekerjaan pemetaan
saatini tidak hanya membuat peta saja, tetapi mengelolanya menjadi informasi
spasialmelalui pengembangan basis data. Basis data tersebut dapat diolah lebih
lanjutsehingga dapat menghasilkan berbagai informasi kebumian (geoinformasi)
yang dibutuhkan oleh para perencana atau pengambilan keputusan.
Karakteristik pemetaan digital sangat cocok untuk perencanaan tata runag yg
perubahan informasi spasialnya relative capat.perubahan tata ruang dapat
langsung direkam sgera mungkin oleh peta digital sehingga iformasi yang
dibutuhkan oleh perencana selalu dapt mengikuti perubahan di lapangna pada saai
ini.
Adapun Tahap- tahap dalam pemetaan digital :
a.
Membangun basis geografi
b.
Informasi sistem geologi terdiri dari
batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan morfologi
c.
Untuk pemetaan sistem irigasi ini,seluruh data
yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
Pemetaan digital terrdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja
dan perangkat intelegensia.
Ø
Perangkat keras
·
System masukan terdiri dari :
- Data
tekstual (atribut) dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi teknik,tata
guna lahan dll.
- Data
grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan peta-peta tematik.
Ø
Sistem pemprosesan dan penyimpanan :
1.
Pemrosesan data tekstual yaitu dapat
terdiriberdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi geografis tetapi
dapat juga bergantung pada informasi grafis.
2.
Pemrosesan ata grafis meliputi
manipulasi penyajian grafis , pembuatan peta-peta tematik, penggabungan
informasi grafis , koordiant penyajian dan atributnya,overlay atau
penumpukam tema tertentu, pembuatan legenda, pembuatan garis kontur untuk tema
tertentu dan lain sebaginya.
Ø
System keluaran.
Keluar adalah proses akhir daripemprosesan, data yang dihasilkan dapat
berupa tabel-tabel, laporan, grafik atau peta.
Ø
Perangkat lunak
Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi,
penggambaran, penyimpanan pemanggilan, pemanipulasian, dan anaalisis
data untukmelengkapi serta penyajian informsi.
Ø
Tenaga kerja
Tenga kerja yang dilibatkan dalam proses pemetaan digital biasanya relative
sedikit dan dapat terdiri dari opersai produksi data yang akan dikerjakan oleh
pekerja.
Ø
Perangkat intelegensia
Perangkat intelegensia melibatkan orang-orang yang ahli da;am bidangnya
masing-masing, seperti ahli komputer, geodesi dan pakar pemograman yang dapat
mempercepat proses pekerjaan digitasi.
2.2 Alat dan Bahan
1.
Leptop
2.
Arcgis
3.
ArcMap
4.
Peta Administrasi format jpg
2.2 Cara Kerja
- ukan peta yang akan dilakukan pendigitan dengan
klik AD data – Adm kota solok
- Maka tampilan peta akan
seperti di bawah ini :
- Setelah peta Administrasi sijunjung yang akan
di digit di masukan maka ganti Coordinate System nya dulu Dengan klik view – Data Fram Propertis
- Maka akan muncul menu seperti di bawah ini :
- Pilih Geographic Cooerditate System – Word- WGS 1984 –ok
- Maka Coordinate System nya
akan berganti menjadi Desimal Digree
- Langkah selanjut nya kita akan membuat titik
ikat pada peta Administrasi Sijunjung.Dengan pilih Georeferencing – add Control point.
- Mulai membuat titik di garis perpotongan masing
– masing di 4 titik yang akan kita bikin dengan klik kiri pada garis perpotongan – Masukan titik
koordinat yang sesuai dengan garis
- Setelah di buat satu titik maka akan muncul
tampilan seperti ini :
- Lanjut pada titik selanjut nya hingga 4 titik
yang kita ingin kan akan terbuat pada peta seperti tampilan dibawah ini :
- Setelah 4 titik selesai di buat maka simpan
data dengan mengambil menu
Georeferencing – rectify
- Maka akan muncul menu seperti di bawah ini :
- Pilih foldee yang akan di simpan sesuai
keinginan klik Add
- Panggil kembali data yang kita yang sudah di simpan berbentuk format TIF.Add data – adm silik tif
- Kemudian pata administrasi sijunjung yang
format jpg yang kita masukan tadi
di hilangkan saja dengan Klik kanan pada administrasi kota solok jpg–
Remove.
- Untuk memulai pengeditan maka kita harus
membuat folder layer yang akan kita
edit dengan mengambil ArcCatalog
Klik pasa star – ArcGis –
ArcCatalog.
- Bikin folder baru untuk membuat layer
pengeditan pada ArcCatalog dengan klik kanak pada ArcCatalog – New –
Folder – Buat nama folder yang kita ingin kan .
- Mulai membuat layer yang akan kita edit dengan
klik kanan pada folder yang sudah
kita buat – new – Shafefile.
- Mulai membuat layer yang akan di digit .
- Sesuaikan coordinate system yang sesuai dengan
peta yang telah kita jadikan format tiff.
- Setelah layer di bikin taring layer tang di
buat di ArcCatalog – ArcMap
- Mulai mengedit yang kita ingin kan dengan klik editor – Star editing
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
v Pengertian
Digitasi Peta
Digitasi
secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam
format digital.Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain
yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi
tinggi dapat diubah ke dalam format digital melalui digitasi.
Pemetaan digital terrdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga
kerja dan perangkat intelegensia.
Ø
Perangkat keras
·
System masukan terdiri dari :
- Data
tekstual (atribut) dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi teknik,tata
guna lahan dll.
- Data
grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan peta-peta tematik.
Ø
Sistem pemprosesan dan penyimpanan :
3.
Pemrosesan data tekstual yaitu dapat
terdiriberdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi geografis tetapi
dapat juga bergantung pada informasi grafis.
4.
Pemrosesan ata grafis meliputi
manipulasi penyajian grafis , pembuatan peta-peta tematik, penggabungan
informasi grafis , koordiant penyajian dan atributnya,overlay atau
penumpukam tema tertentu, pembuatan legenda, pembuatan garis kontur untuk tema
tertentu dan lain sebaginya.
Ø
System keluaran.
Keluar adalah proses akhir daripemprosesan, data yang dihasilkan dapat
berupa tabel-tabel, laporan, grafik atau peta.
Ø
Perangkat lunak
Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi,
penggambaran, penyimpanan pemanggilan, pemanipulasian, dan anaalisis
data untukmelengkapi serta penyajian informsi.
Ø
Tenaga kerja
Tenga kerja yang dilibatkan dalam proses pemetaan digital biasanya relative
sedikit dan dapat terdiri dari opersai produksi data yang akan dikerjakan oleh
pekerja.
Ø
Perangkat intelegensia
Perangkat intelegensia melibatkan orang-orang yang ahli da;am bidangnya
masing-masing, seperti ahli komputer, geodesi dan pakar pemograman yang dapat
mempercepat proses pekerjaan digitasi.